Random
Sebenernya nulis itu menarik ya, cuma sayangnya males. hahahaha *digampar*
Jadi, inilah saya, mahasiswa semester akhir, yang sedang berkutat dengan Tugas Akhir, mencoba memanfaatkan ruang di blog ini dengan sebaik-baiknya, di sela-sela kegalauan saya. *tsaah*
Saya punya prinsip, kalau kita memudahkan orang lain, insyaAllah kita juga bakal dimudahkan jalannya. Itulah kenapa (bukan sombong) tiap ada teman-teman yang minta tolong tiap ada kesulitan dalam skripsinya, saya usahakan semampu saya. Yah harapannya sih skripsi saya nanti lancar jaya jalannya. Dan memang sudah terbukti, sekarang sudah berhasil melewati tahap seminar proposal. Alhamdulillah :D
Sampe saya nulis ini, di angkatan saya sudah ada enam orang (mau tujuh) yang sudah dinyatakan lulus. Ooooh i just can't imagine if i were in their shoes. Pasti euforianya wow sekali ya. Setelah 'digodog' sekitar dua jam di ruang sidang, keluar dengan wajah yang....tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Campur aduk antara nervous, excited, happy, nggak ada lagi ekspresi galau kayak muka saya ini. hahahaha.
Jadi pertanyaannya, kapan ya saya sidang? *lempar kode ke dosbing*
Wait, mari kita ubah pertanyaannya. Kenapa saya belum sidang?
Ada segudang jawaban untuk ini :
-Saya belum siap.
Okeh, itu memang bukan segudang, tapi...means a lot, isn't it?
Jadi, menurut saya, kesempatan itu nggak akan datang kalau kita belum siap. Jangankan datang, 'kode' aja belum tentu. Saya suka galau sendiri ketika ada teman saya yang memberi kabar,"Haiiiii aku mau sidang looh,". Dan saya bertanya-tanya kapan giliran saya yang berkata begitu. Tapi setelah saya pikir-pikir lagi, memangnya kalau kamu sidang sekarang kamu udah siap?
Belum! That's it!
Makanya dari itu...sekarang saya lagi, istilahnya, banyak-banyak semedi. Bukan di gunung Kidul atau di rumah eyang Subur, tapi di tempat yang mendukung seperti perpustakaan atau laboratorium jurusan saya misalnya. Selain itu juga di web-web penyedia jurnal, ebook dan sumber terpercaya. Oh how lucky i am living in this era, everything we need is just a click! Saya jadi membayangkan mahasiswa jaman dulu, masih pake mesin tik, nggak ada mbah Google, nggak ada laptop jadi harus bawa-bawa buku bejibun. Itu kalo dosennya suruh ngerevisi gimana ya...ngetik ulang? Wooopps.
Intinya, seperti filosofi menemukan jodoh, pantaskan diri dulu. Pantaskan diri untuk di-acc sama dosen, diijinkan sidang, terus lulus deh.
For student like me, keep studying and prepare yourself!
\m/
Jadi, inilah saya, mahasiswa semester akhir, yang sedang berkutat dengan Tugas Akhir, mencoba memanfaatkan ruang di blog ini dengan sebaik-baiknya, di sela-sela kegalauan saya. *tsaah*
Saya punya prinsip, kalau kita memudahkan orang lain, insyaAllah kita juga bakal dimudahkan jalannya. Itulah kenapa (bukan sombong) tiap ada teman-teman yang minta tolong tiap ada kesulitan dalam skripsinya, saya usahakan semampu saya. Yah harapannya sih skripsi saya nanti lancar jaya jalannya. Dan memang sudah terbukti, sekarang sudah berhasil melewati tahap seminar proposal. Alhamdulillah :D
Sampe saya nulis ini, di angkatan saya sudah ada enam orang (mau tujuh) yang sudah dinyatakan lulus. Ooooh i just can't imagine if i were in their shoes. Pasti euforianya wow sekali ya. Setelah 'digodog' sekitar dua jam di ruang sidang, keluar dengan wajah yang....tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Campur aduk antara nervous, excited, happy, nggak ada lagi ekspresi galau kayak muka saya ini. hahahaha.
Jadi pertanyaannya, kapan ya saya sidang? *lempar kode ke dosbing*
Wait, mari kita ubah pertanyaannya. Kenapa saya belum sidang?
Ada segudang jawaban untuk ini :
-Saya belum siap.
Okeh, itu memang bukan segudang, tapi...means a lot, isn't it?
Jadi, menurut saya, kesempatan itu nggak akan datang kalau kita belum siap. Jangankan datang, 'kode' aja belum tentu. Saya suka galau sendiri ketika ada teman saya yang memberi kabar,"Haiiiii aku mau sidang looh,". Dan saya bertanya-tanya kapan giliran saya yang berkata begitu. Tapi setelah saya pikir-pikir lagi, memangnya kalau kamu sidang sekarang kamu udah siap?
Belum! That's it!
Makanya dari itu...sekarang saya lagi, istilahnya, banyak-banyak semedi. Bukan di gunung Kidul atau di rumah eyang Subur, tapi di tempat yang mendukung seperti perpustakaan atau laboratorium jurusan saya misalnya. Selain itu juga di web-web penyedia jurnal, ebook dan sumber terpercaya. Oh how lucky i am living in this era, everything we need is just a click! Saya jadi membayangkan mahasiswa jaman dulu, masih pake mesin tik, nggak ada mbah Google, nggak ada laptop jadi harus bawa-bawa buku bejibun. Itu kalo dosennya suruh ngerevisi gimana ya...ngetik ulang? Wooopps.
Intinya, seperti filosofi menemukan jodoh, pantaskan diri dulu. Pantaskan diri untuk di-acc sama dosen, diijinkan sidang, terus lulus deh.
For student like me, keep studying and prepare yourself!
\m/
Comments
Post a Comment